Apa itu Bug? Kenali Berbagai Penyebabnya Disini

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak (software), bug merupakan munculnya error yang membuat aplikasi menjadi tak bisa berjalan sesuai fungsinya. Misalnya saja tiba – tiba freeze atau bahkan sampai hang, yang ditandai dengan perubahan warna biru atau hitam pada layar, selanjutnya aplikasi akan tertutup sendiri padahal gak diapa – apakan sama sekali.

Bug berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah serangga. Bug yang akan dibahas disini berkaitan dengan dunia teknologi. Dimana kehadirannya dianggap begitu menjengkelkan. Lantas sebenarnya bug itu apa kok sampai bisa membuat jengkel? Apa penyebab utamanya kok sampai bisa muncul?

Apa itu Bug?

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak (software), bug merupakan munculnya error yang membuat aplikasi menjadi tak bisa berjalan sesuai fungsinya. Misalnya saja tiba – tiba freeze atau bahkan sampai hang, yang ditandai dengan perubahan warna biru atau hitam pada layar, selanjutnya aplikasi akan tertutup sendiri padahal gak diapa – apakan sama sekali.

Salah satu contoh bug paling populer dan banyak terjadi ialah kemunculan warna layar biru atau sering disebut dengan Blue Screen of Death saat Bill Gates sedang menghadiri acara bersejarah presentasi pengenalan software Windows 98.

Dari bisa diasumsikan bahwa bug pun tak hanya muncul pada aplikasi – aplikasi tertentu saja, melainkan perusahaan raksasa dengan aplikasi besar pun juga pernah mengalaminya. Tak hanya membuat para pengguna menjadi emosi, bug ternyata juga punya resiko tersendiri yang berhubungan langsung dengan sistem keamanan.

Adanya celah selama proses bug, bisa saja disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab seperti hacker untuk bisa mendapatkan data diri para pengguna secara ilegal, memasukkan malware dan lain sebagainya.

Parahnya lagi, bug juga bisa dimanfaatkan untuk membajak aplikasi berbayar sehingga bisa digunakan tanpa harus membayar alias gratis. Kondisi ini tentu akan sangat merugikan bagi para pelaku usaha khususnya para developer software bersangkutan.

Meskipun banyak orang yang menyebut bug saat terjadi masalah pada software, kenyataannya bug pertama kali justru ditemukan terjadi pada hardware lho. Singkat cerita, Grace Murray Hopper yang diketahui sedang menggunakan komputer Harvard Mark II secara tiba – tiba mengalami kerusakan. Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ternyata ditemukan seekor serangga ngengat yang masuk dan tersangkut di dalam perangkat komputer tersebut.

Sejak kejadian itu, munculnya error seringkali disebut dengan bug. Pemberian istilah ini memang tepat, seperti halnya serangga yang bisa berkembang biak, bug pun juga bisa mengalaminya bahkan menjadi berbagai jenis. Insiden itu diketahui terjadi pada tanggal 9 September 1947.

Hasil dari perkembangbiakan bug, biasa dikenal dengan berbagai istilah, antara lain :

1.Syntax Bug

Syntax Bug merupakan aturan dalam proses penulisan kode pada komputer yang mana jika ada kesalahan selama menulis, meski hanya satu karakter saja, tidak menutup kemungkinan bahwa perintah yang diberikan akan mengalami kegagalan dalam proses eksekusinya.

2.Runtime Bug

Runtime Bug bisa saja terjadi pada saat software tengah berupaya untuk bisa menjalankan suatu perintah, namun pada kenyataannya tidak ada di program.

3.Logic Bug

Logic Bug bisa muncul pada saat software salah dalam melakukan proses eksekusi perintah, sehingga hasil outputnya tidak sesuai yang diharapkan.

4.Arithmetic Bug

Arithmetic Bug justru pada saat software berhasil melakukan eksekusi kalkulasi sesuai dengan yang diperintahkan.

5.Interfacing Bug

Interfacing Bug bisa muncul pada saat ada API maupun elemen yang mempunyai hubungan langsung dengan interface (tampilan) yang tidak kompatibel sehingga menyebabkan kegagalan selama proses eksekusi sedang berlangsung.

Apa saja penyebab Bug?

Di bawah ini terdapat beberapa penyebab munculnya bug yang secara umum banyak ditemukan terjadi pada sebuah software maupun website antara lain :

1.Buruknya Komunikasi

Pengembangan website terkadang harus melibatkan beberapa pihak, mulai dari programmer, klien hingga tester. Jika komunikasi yang dilakukan beberapa pihak tersebut tidak bisa berjalan dengan baik, ternyata juga bisa memicu kemunculan dari bug.

Katakanlah, tiba – tiba tester menemukan adanya bug kecil, kemudian mereka lupa untuk menyampaikan langsung kepada tim. Kemudian, pihak developer kembali mengotak – atik kode karena terdapat instruksi penambahan beberapa fitur baru pada website. Nah, ternyata temuan bug kecil oleh tester berpengaruh pada fitur baru sehingga membuatnya tak mampu berjalan.

2.Deadline yang Mepet

Deadline yang terlalu ketat dan mepet, bisa memicu banyaknya bug yang muncul. Hal ini disebabkan karena developer tak bisa berpikir jernih dan tenang karena tekanan waktu.

Dengan terpaksa, developer akan mempercepat pengerjaan, dengan minimal pengecekan, sehingga meningkatkan resiko bug yang semakin besar. Waktu yang semakin mepet, dengan terpaksa tak melibatkan tester, alhasil memicu banyak bug dan membuat eror terjadi dimana – mana.

3.Software yang Kompleks

Semakin kompleks rancangan pembuatan software, juga berbanding lurus dengan resiko kemungkinan terjadinya bug. Banyaknya kode yang digunakan dan berjalan secara bersamaan, tentu membutuhkan ketepatan coding yang baik jika ingin berjalan lancar.

Salah satu kode saja, berdampak langsung pada keseluruhan software yang sedang dibangun. Terlebih lagi jika program tersebut dikerjakan oleh beberapa programmer yang berkolaborasi dengan tujuan agar lebih cepat selesai.

4.Perubahan Kode Tanpa Adanya Dokumentasi

Pengerjaan software yang ditangani oleh beberapa programmer, jika saja ada perubahan kode secara mendadak dan lupa mendokumentasikannya, bisa menjadi salah satu penyebab kemunculan bug. Kok bisa ya?

Di dunia pemrograman, semua kode yang dibuat mempunyai hasil output yang berbeda – beda. Jadi jika sampai tak ada pencatatan yang baik terkait perubahan kode tersebut, ditambah lagi ada programmer lain yang melakukan perubahan kode berdasarkan kode sebelumnya, tentu hasilnya bisa saja tidak sesuai dengan harapan.

Kejadian seperti ini, sering menjadi pemicu munculnya logic bug.

Cara Mengindari Bug

Melihat banyaknya kemungkinan adanya bug yang tiba – tiba muncul, memang membuat banyak orang khawatir. Kini, Anda tak perlu khawatir lagi, karena juga banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindari munculnya bug. Apa saja?

1.Bangun Komunikasi yang Baik

Agar bisa terbebas dari munculnya bug, langkah paling awal yang bisa Anda lakukan adalah menciptakan atmosfer komunikasi yang baik selama proses pengembangan software.

2.Manfaatkan Tools Kolaborasi agar Lebih Efektif

Sekarang sudah banyak tools kolaborasi yang ditawarkan gratis. Anda bisa menggunakannya untuk berkolaborasi agar lebih efektif. Semua pekerjaan bisa dicatat dalam satu tempat dan dipantau secara real time. Contohnya seperti Slack, Trello, atau Git.

3.Hindari Pengerjaan Terburu – Buru

Tidak disarankan, mengerjakan software dengan terburu – buru, apalagi waktunya sangat mepet. Terlebih lagi jika dikerjakan kolaborasi. Untuk itu diperlukan perhitungan yang matang saat memberikan penawaran dan membuat kesepakatan.

4.Gunakan Kode yang Simpel dan Sederhana

Semakin rumit kode yang digunakan, akan semakin tinggi resiko munculnya bug. Untuk itu, menggunakan kode sederhana sangat disarankan. Namun jika software yang dikembangkan sangat kompleks dan harus menggunakan kode yang rumit, kehati – hatian dan ketelitian harus lebih dikencangkan

5.Pengujian Kode Secara Berkala

Setiap tahap yang berhasil diselesaikan, sebaiknya dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah ada bug atau tidak. Hindari pengujian yang hanya dilakukan setelah keseluruhan software selesai. Jika ditemukan bug, perbaikannya akan membutuhkan waktu lebih lama.

6.Pakai Jasa Software Tester

Jangan anggap remeh peran dari tester. Mereka yang terbiasa mengevaluasi software akan lebih berpengalaman dan jeli dalam melakukan pengecekan secara menyeluruh.

7.Sediakan Bug Bounty

Bug Bounty merupakan sebuah aktivitas yang mempunyai tujuan utama dalam mencari bug disertai dengan imbalan uang. Pelakunya sering disebut sebagai bug hunter. Mereka ini sebagian besar berasal dari latar belakang hacker yang terbiasa menemukan berbagai celah pada software.

Sudahkah Anda siap mencegah munculnya Bug?

Bagaimana, seberapa besar tingkat pemahaman Anda terhadap bug sekarang? Meski kemunculan bug tak bisa sepenuhnya dihindari, setidaknya Anda bisa mengurangi berbagai resiko yang mungkin saja bisa memicu kemunculan bug. Anda bisa memanfaatkan berbagai cara di atas. Pilih mana saja yang dianggap paling cocok dan efektif. Dengan begitu, diharapkan software bisa berjalan lancar dan tidak mudah disusupi oleh para hacker yang sering memanfaatkan berbagai celah.